Minggu, 06 Desember 2009

Jika Saya Menjadi Menkominfo Periode 2009-2014

Perkembangan telematika pada sekarang ini berkembang begitu pesat. Bisa dilihat dari perkembangan telematika dari akhir tahun 1970-an hingga dimulainya tahun 2000, telematika telah mengalami tiga periode, antara lain periode perintisan, periode pengenalan, dan periode aplikasi.

Dari wacana yang saya kutip dari sebuah artikel tentang perkembangan telematika di Indonesia menyebutkan bahwa “pada awal era millennium, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta”.

Berdasarkan dari wacana tersebut mengenai perkembangan telematika di Indonesia, data statistik tersebut menunjukkan bahwa perkembangan dalam aplikasi telematika cukup signifikan. Tetapi masih perlu mensosialisasikan telematika keseluruh lapisan masyarakat. Jika saya diposisikan sebagai Menkominfo periode 2009-2014 kebijakan yang saya akan buat adalah lebih merealisasikan peraturan yang sudah ada, melakukan perbaikan terhadap peraturan yang kurang kondusif berkenaan dengan telematika, menata kembali Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) sehingga dapat bekerja dengan maksimal demi mengembangkan telematika di Indonesia dan mengejar ketinggalan dengan Negara yang sudah maju keterkaitan mengenai hasil sidang World Summit on The Information Society (WSIS) pertama pada Desember 2003 bahwa pada 2015 sedikitnya 50% dari penduduk harus mendapat akses informasi melalui TI, serta menangani masalah tentang cyber law.

Itulah sekilas sebuah angan-angan saya jika saya menjadi Menkominfo periode 2009-2014, intinya adalah akan memajukan telematika di Indonesia dan mengejar ketinggalan dengan Negara yang sudah maju.

Sumber : http://e-majalah.com/0508sucipto.html

Cita-cita Saya Menjadi Wirausaha

Dari kecil kita sudah dibekali dengan pendidikan, namun yang menjadi pertanyaan apakah pendidikan yang telah kita punya kelak dapat menjanjikan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan bidang yang kita geluti. Tentunya pada zaman sekarang ini hal tersebut hanya menjadi sebuah impian belaka. Karena lapangan pekerjaan sekarang begitu sulit, apalagi jika kita tidak mempunyai keahlian apapun.

Itulah sekilas yang saya lihat dari dunia kerja pada saat ini, tentunya menjadi suatu pertimbangan dan memikirkan sejak dini apa yang harus dilakukan. Dengan melihat kenyataan bahwa pada sekarang ini mencari pekerjaan itu sulit walaupun sudah mempunyai gelar sekali pun, untuk itu cita-cita saya setelah lulus kuliah nanti bukanlah menjadi pekerja melainkan menjadi wirausaha.

Alasan mengapa saya lebih memilih menjadi wirausaha daripada menjadi pekerja adalah karena dunia wirausaha sekarang begitu berkembang, selain tujuan utama yaitu untuk kehidupan pribadi dengan wirausaha berarti kita telah membuka lapangan kerja baru dan secara tidak langsung membantu saudara-saudara kita yang ingin mendapatkan pekerjaan. Saya ingin sekali membuka usaha tempat makan, atau counter HP nantinya. Impian yang begitu menjanjikan bukan jika menjadi sebuah kenyataan.

Dari sekarang saya sudah belajar untuk mempelajari bagaimana cara berwirausaha yang baik dengan membaca buku, mencari informasi lewat internet, maupun berdialog langsung dengan orang yang sudah sukses dalam berwirausaha. Informasi yang saya dapat sungguh menjadi bekal saya nantinya, saya menjadi tahu bagaimana cara berwirausaha yang baik.

Semoga dengan usaha yang saya lakukan pada saat ini, untuk meraih cita-cita saya menjadi wirausaha menjadi kenyataan.

Minggu, 15 November 2009

E-government

E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.

Tim tersebut memiliki beberapa target. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh computer dari mana saja.

E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan internasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.

Singkatnya dengan adanya e-government ini diharapkan dapat mengatasi hal-hal yang berkenaan dengan kepemerintahan.

Sumber : http://e-majalah.com/0508sucipto.html

Kaki Indah dan Menarik

Kaki merupakan bagian anggota tubuh yang kurang dapat perhatian lebih. Hingga terkadang kita mempunyai masalah dengan kaki, entah itu lutut hitam, tumit kasar dan pecah-pecah, dsb. Mulai dini seharusnya kita merawat kaki kita.

Siapa yang tak ingin memiliki kaki indah dan menarik, tak perlu pergi kesalon dan merogoh kocek yang banyak, cukup melakukannya di rumah. Masalah dengan kaki Anda pun dapat teratasi. Berikut beberapa tips untuk mengatasi masalah seputar kaki :

- Lutut Hitam
  • Gosok lutut dengan menggunakan baru apung secara perlahan. Fungsinya untuk mengangkat kulit bagian atas yang sudah mati.
  • Untuk menghaluskannya, potong jeuk nipis jadi dua bagian lalu gosokan dengan gerakan melingkar.
  • Untuk lutut yang tampak hitam, cuci lutut dengan sabun yang mengandung pemutih, biarkan beberapa saat, message, kemudian bilas.

- Tumit kasar dan pecah-pecah
  • Rendam kaki di baskom berisi air hangat yang sudah diberi sabun dan garam selama 15 menit.
  • Gosok tumit dan sisi-sisi telapak kaki dengan batu apung agar kulit yang kasar dan pecah-pecah terkelupas, bilas dengan air dingin.
  • Untuk perawatan, jangan lupa olesi lotion tiap pagi dan malam.

- Betis kering dan kasar
  • Oleskan betis dengan minyak zaitun, lalu scrub betis dengan garam dan gula kasar yang dicampur sabun, agar kulit yang kering dan kasar bisa diangkat.
  • Bilas dengan air hangat, keringkan dengan handuk.
  • Agar kulit tetap halus dan lembut, olesi dengan minyak zaitun.

- Kuku bersih
  • Sikat kuku agar bersih cemerlang dengan pasta gigi, setelah sebelumnya merendam di air sabun.
  • Keringkan kaki, gosok kuku kaki dengan potongan jeruk nipis, bilas dengan air.

Caranya mudah bukan ? dapat dilakukan dirumah tanpa harus mengeluarkan biaya. Bahan-bahan yang diperlukan untuk perawatan kaki pun mudah dicari dan biasanya sudah tersedia di rumah.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ^^

Sumber : http://reinaparardhya.blogdetik.com/2008/11/21/kaki-cantik/


MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia)

Di zaman sekarang banyak sekali berdiri lembaga-lembaga yang mendasari suatu perkumpulan, baik perkumpulan yang sifatnya sosial, pendidikan, dsb. Berkembangnya telematika pun telah melahirkan suatu lembaga yang dinamakan MASTEL. Berikut sekilas mengenai MASTEL berdasarkan situs MASTEL.

MASTEL adalah lembaga nirlaba yang juga berfungsi sebagai jembatan antara pemerintah dan para pelaku serta para peminat di bidang telematika. Didirikan sebagai Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL) pada tanggal 1 Desember 1993, MASTEL merupakan wadah berkumpulnya seluruh potensi yang terdapat di masyarakat, khususnya yang terkait dengan telekomunikasi dalam menghadapi lingkungan strategis yang selalu berubah, serta untuk memformulasikan gagasan-gagasan serta melakukan kegiatan lain dalam rangka mempromosikan dan mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang handal dan merata.

Menyikapi perkembangan teknologi dan timbulnya jasa-jasa baru akibat konvergensi antara telekomunikasi, teknologi informasi dan multimedia (didalamnya termasuk penyiaran), maka MASTEL pada Musyawarah Nasional MASTEL yang ke-3 (tanggal 20 Pebruari 2000) memutuskan untuk memperluas cakupannya dari telekomunikasi menjadi telekomunikasi, teknologi informasi dan multimedia. Dengan demikian MASTEL berubah menjadi Masyarakat Telematika Indonesia, dengan akronim yang tetap sama, yaitu MASTEL.

MASTEL saat ini didukung oleh lebih kurang 12 asosiasi bidang telematika. MASTEL selanjutnya memiliki lebih kurang 63 anggota perusahaan, lebih kurang 215 anggota perseorangan, 27 anggota nirlaba dan 14 orang anggota khusus MASTEL. Pengurus periode 2006-2009 terpilih pada Musyawarah Nasional V, tanggal 15 Maret 2006 yang lalu.

Misi dan tujuan MASTEL telah dirumuskan pula secara padat dan sederhana oleh Musyawarah Nasional V MASTEL tersebut. Organisasi MASTEL dikelola oleh Dewan Pengurus Harian, Dewan Profesi dan Asosiasi dan Sekertariat MASTEL yang dipimpin oleh Sekertaris Jenderal MASTEL membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelaku telematika (Telekomunikasi, Teknologi Informasi dan Penyiaran), baik asosiasi, perusahaan, lembaga maupun secara individu yang langsung atau tidak langsung terlibat dalam bidang telematika untuk menjadi anggota MASTEL. Keanggotaan MASTEL senantiasa tumbuh, dengan makin menariknya aktifitas-aktifitas yang digelar MASTEL.

Singkatnya dengan adanya MASTEL ini diharapakan dapat mengembangkan serta dapat melahirkan teknologi baru dalam bidang telematika.

Sumber : http://www.mastel.or.id/id/?hlm=profil&show=sekilas


Telemedicine

Ketersediaan tenaga dokter dan dokter spesialis di daerah-daerah terpencil di Indonesia serta masalah jarak terkait dengan bagaimana caranya memberikan akses layanan kedokteran yang berkualitas dengan biaya murah dan terjangkau, berkelanjutan, demi mencapai masyarakat yang sehat dan sejahtera. Telemedicine menawarkan solusinya dengan menjanjikan diantaranya efisiensi, efektivitas, interaktivitas, kolaborasi dan ubiquitous. Sehingga diharapkan menjadi lebih hemat jarak, waktu dan biaya. Juga meningkatkan kerjasama lintas geografis. Mudah diakses dengan berbagai perangkat, darimana dan kapan saja.

Telemedisin (telemedicine) itu sendiri dapat diartikan sebagai kedokteran jarak jauh. Layanan kedokteran (klinis) dimaksud dapat berupa (transfer/transmisi) data (medis) dari proses wawancara (mis. Anamnesis = wawancara dokter-pasien; dokter-mahasiswa dalam proses edukasi), pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang, peresepan bahkan tindakan perawatan dan pengobatan. Data medis yang nantinya menjadi informasi yang lebih bermakna itu dapat berwujud format teks, citra/gambar/foto, video, audio/suara, biosinyal. Jarak jauh dimaksudkan adanya perbedaan geografis (mis. regional, internasional) antara pemberi layanan dan yang dilayani. Layanan kedokteran jarak jauh ini dapat terlaksana berkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Contoh telemedicine yang sudah sering dilakukan diantaranya dalam bentuk telekonsultasi. Bisa melalui telepon, pesan singkat (SMS), MMS, chat bahkan video call. Juga konsultasi dokter online via web seperti mail list, forum, blog, Twitter, Plurk, Facebook, webcam, dll. Sedangkan telekonsultasi yang populer berupa telekonferensi dan videokonferensi.

Namun tentunya terdapat hambatan dalam telemedicine antara lain sumber daya manusia dan teknologi yang ditanamkan tidak bisa dibilang murah, apakah hubungan dokter-pasien tanpa tatap muka langsung dapat diterima sebagai hubungan dokter-pasien sesungguhnya, apakah peresepan elektronik dalam telemedicine dapat diterima, tidak terjaganya rahasia pasien jika terjadi kecerobohan jaringan/ perangkat lunak, dsb.

Ringkasnya, telemedicine sebagai suatu alat bantu telah menawarkan beberapa peluang. Dengan mengutamakan keselamatan pasien yang didukung regulasi, standar, penelitian dan kedokteran berbasis bukti, telemedicine mungkin dapat membantu terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Sumber : http://daniiswara.net/2009/01/18/telemedisin-bukan-khayalan/